Selasa, 01 November 2016

Jagalah Mulutmu

Yoli adalah seekor anak burung kutilang. Ia seorang anak burung yang periang dan suka bicara. Tak ada semenit mulutnya bisa terkatup. Selalu ada saja yang dibicarakannya.
Suatu hari datang murid baru di kelas tempat Yoli sekolah. Nama murid baru itu adalah Muci Bajing.
Baru saja Muci Bajing masuk ke dalam kelas, Yoli sudah berbisik-bisik, "Eh, murid baru lho! Ih, kaus kakinya putih, tapi sepatunya penuh lumpur! Hi, hi, hi!"
Yoli berbisik ke sana ke mari. Ia tidak memperdulikan penjelasan dari Ibu Guru Burung Hantu. "Yoli, apa yang kauributkan?" tanya Ibu Guru tiba-tiba.
Yoli terkejut, tapi ia segera dapat menguasai diri. "Tidak ada apa-apa, Bu Guru! Saya hanya bilang bahwa kaus kaki teman baru kita bagus, tapi sepatunya penuh lumpur! Hi, hi, hi!" kata Yoli.

Tentu saja Muci Bajing malu sekali. Sepatunya memang kotor, karena hari hujan. Muci tidak sekolah naik mobil. Ia naik bis. Rumah Muci juga terletak di daerah yang belum ada jalan aspalnya.
Kata-kata Yoli benar-benar sangat menusuk hati Muci Bajing. Muci Bajing sampai tertunduk.
Tiba-tiba Ibu Guru berkata, "Yoli, sebagai seorang kawan kau seharusnya tidak mentertawakan, tetapi memberi tahu. Jika temanmu tampak kotor, apa salahnya jika engkau memberi tahu tempat membersihkan diri."
Yoli diam saja. Tapi beberapa saat kemudian ia mulai lagi berbisik-bisik, "Ih, masa aku harus memberi tahu dan mengantarnya ke kamar mandi!"
Demikianlah Yoli selalu bertingkah laku. Tak ada teman yang luput dari pembicaraannya.
Muci Bajing bersepatu kotor, tapi Ami Kucing berbulu kusam. Semua teman sekelas tak ada yang suka kepada Yoli. "Ah, jangan-jangan dia juga akan membicarakan aku di muka teman-teman lain," kata Ameng Jengkerik.
"Ya, ya, aku juga tidak mau ah berkawan dengan Yoli. Habis dia juga suka membicarakan diriku di hadapan kawan-kawan lain," kata Ami Kucing.
Lama-lama teman-teman Yoli jadi sedikit. Tak ada seorang pun yang mau bermain dengannya. Pada mulanya Yoli tidak merasa, tetapi setelah Podi Kepodang menjauhinya juga, Yoli mulai sedih. "Ah, kenapa teman-teman tidak mau bermain denganku?" tanya Yoli dalam hati.
Pulang sekolah Yoli bercerita kepada ibunya. "Bu, kok teman-teman tidak main dengan Yoli sih?" kata Yoli. Ibu Yoli tidak tahu perangkai Yoli di sekolah. Maka pada suatu hari ibu Yoli pergi ke rumah ibu Podi Kepodang.
Ibu Yoli menanyakan tentang tingkah laku anaknya di sekolah kepada ibu Podi Kepodang. Ibu Podi Kepodang bercerita tentang Yoli yang suka bergunjing. "Oh, rupanya anakku suka membicarakan binatang lain, ya," kata ibu Yoli, "pantas saja teman-temannya tidak suka padanya."
Setelah ibu Yoli tahu tentang tingkah laku anaknya di sekolah, ia pun menasihati Yoli untuk merubah sifatnya yang buruk itu. "Baiklah, Bu, Yoli akan mencoba untuk berhenti bergunjing," kata Yoli.
Belakangan ini terjadi perubahan pada diri Yoli. Ia suka bicara, tapi bicaranya tidak lagi menjelek-jelekkan kawan atau siapa pun juga.
Bicaranya juga tidak menyakiti hati. Teman-teman Yoli heran, namun senang melihat perubahan sifat Yoli. Mereka mulai mendekati Yoli lagi. "Hem, rupanya aku dan siapa saja harus menjaga mulut. Tidak boleh asal bicara saja," kata Yoli dalam hati.

Sekian dongeng morning session hari ini 😊

Sabtu, 29 Oktober 2016

Parenting with Elly Risman Family

#Thinkingtipsday40

Welcome..Home, nak!

Berapa anakmu?

3? 2? 1? Berapa yang sekolah?. Apa yang engkau lakukan ketika menerima mereka sepulang sekolah?

Peluk? Sapa? Mengingatkan serentetan peraturan? Mulai dr taro sepatu di tempatnya sampai, jangan lupa kerjain pe-ernya?

Berapa menit mereka boleh beristirahat sekenanya? Masih pake seragam sekolah? Atau seragam hrs sudah masuk ke tempat cucian kotor? Berapa menit? 10? 20? 30?

Pertanyaannya, berapa menit ibu sanggup tahan melihat mereka blm ganti baju dan berleyeh-leyeh baik di kamar ataupun ruangan lainnya?

Apakah mereka sempat ibu tanya?
Mungkin nanti pas makan malam..tentang bagaimana harinya? Bagaimana teman baiknya? Siapa yg menyebalkan? Susah ngak ujian? Perhatikan jawabannya, Ikut antusias pada ceritanya?

Boleh ngak menahan bertanya, berapa nilai ujian kemaren? Td pas tes hafalan, bisa ngak? Atau berkomentar ttg hal negatif yang terjadi hari ini. Bisa ngak?

Terdengar familiar?

Ya itulah kebanyakan dari kita. Termasuk juga saya, yang tidak luput dari 'terpeleset' kembali ke metode 'interview' jaman dahulu kala.

Kalau ibu-ibu NGAK PERNAH mengalami hal diatas..Masha Allah Tabarakallah! Ibu super hebat πŸ‘

Anak zaman sekarang, ngak bisa pake metode lama. Perduli hanya pada nilai test aja, kenapa sekian bisa salah, tapi lupa pada jumlah betulnya. Mengingatkan rutinitas dan peraturan, tapi lupa merasakan, bagaimana rasanya menjadi tubuh kecil yang lelah.. Sekolah dari pagi sampai ashar terkadangnya, belum lagi persiapan sekolah itu. Dari bangun sampai rapi menjelang berangkat. Dan pulang? Bersama dengan tas yang super berat.. Berisi pe-er dan tugasan yang tidak kalah beratnya.

Mari berandai sejenak..andai anak itu kita. Maukah diperlakukan demikian? Begitu melangkah masuk ke halaman rumah, sudah disapa dengan.. "Ayoo.. Sepatunya ditaro di tempatnya, jangan lupa ganti baju...bla..bla..bla"...

"HHhhhhhh, lelahnyaaa! Blm sampe aja disambut sama rentetan perintah. Belum juga kelihatan mukanya. Nanya apa kek, senyum kek.. Jangan2.. Malah nanya ttg nilai test hari ini??"
Begitu kira-kira?

Istighfar

Saya tahu ibu-ibu semua,lelah. Capek. Sudah seharian berjibaku dengan rutinitas yang itu-itu saja, dan sepertinya tidak habis-habisnya. Iya, faham. Ngak perlu lah dapat kerjaan tambahan, nyusun sepatu dan mungut baju seragam yang bau asem yg bertebaran dimana-mana itu. Ya kan??
Cucian piring aja blm selesai semua. 😭

Tapi, sebentar! Sebentar ajaa...
Tarik nafas. Jadilah mereka. Rasailah bagaimana lelahnya tubuh kecilnya. Menggendong buku yg banyak, dan beban pelajaran yg diterima hari ini. Belum lagi setumpuk pe-er yg sudah menghantui.
Berhentilah sebentar. Tarik nafas. Atur diri. Senyuuummm... Siapkan posisi pelukan, jongkok.. Biar tingginya sama... Peluk eraaaattt, hujani dengan ciuman... Sapa dengan bilang "mamaaa kangeeen sekali sama (nama) hari ini, bagaimana harimu nak?"

Tanya

Belum tentu ia mau jawab. Ia lelah. Tapi yang pasti, ia akan tersenyum menerima semuaaa perlakuan hangat penuh cinta tersebut!

Ngak percaya?! Cobalah?

Wagu? Aneh? Canggung?
Ah, itu kan karena belum terbiasa
Ala bisa karena biasa...

Bagi yang sudah melakukan ini semuaa.. Alhamdulillah!
Bagi yg belum, yuk kita coba! Dan lihat perbedaannya!

Bagi yang masih suka 'terpeleset' seperti saya, banyak -banyak istighfar dan coba lagi aja πŸ˜„. Sampai terbiasa.

Insha Allah kita bisa!
Semangaat πŸ’ͺπŸ’ͺπŸ’ͺ

Untuk para ayah, kalau mau sampe rumah, kami tahu engkau lelah, tarik nafas dan jangan lupa, siapkan senyum terindah, karena buat sang buah hati, ketika ayah pulang ke rumah, mereka sambut bagaikan superhero yang paling ternama.

Insha Allah kita bisa. Demi sang buah hati.
Bukankah jika kita tua nanti, begitu pula sambutan yang kita harapkan dari mereka nanti??

Senyum. Pelukan. Tanyakan.. Bagaimana harimu hari ini nak?

❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤

Jumat, 26 Agustus 2016


Melepaskan  

ada perih disudut hati, ketika engkau cerita tentang segala yg kau alami.. Setelah sekian lama kau bertahan Setelah sekian lama kau memendam luka.
Setelah sekian lama kau rendam nestapa rupanya Allah izinkan juga engkau tempuhi jalan itu Aku percaya, itu suatu “keputusan terakhir” yang terbaik untukmu…
Sahabatku, Ada hal-hal yang tidak ingin kita lepaskan. Orang-orang yang tidak ingin kita tinggalkan..
Tetapi ada saatnya dimana kita harus berhenti mencintai seseorang bukan kerana orang itu berhenti mencintai kita melainkan kerana kita menyedari bahawa orang itu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya.

Sebenarnya kita berat melepaskan kerana:

😌 Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika kebahagiaan kita sangat bergantung pada orang itu.
😌 Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika kita merasa dia itu kacak, cantik, teristimewa dibandingkan dengan yang lain.
😌 Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika kita takut tidak dapat menemui yang seperti dia lagi
😌 Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika begitu banyak saat-saat indah bersamanya, sentiasa terbayang di benak kita.


Ingatlah..

Melepaskan bukanlah berakhirnya melainkan awal dari suatu kehidupan baru..

😌 Kita harus melepaskan seseorang karena kebahagiaan kita tidak tergantung padanya.
😌 Kita harus melepaskan seseorang kerana kita menyedari yang kayak,yang ganteng, yang istimewa belum tentu yang terbaik buat kita.
😌 Kita harus melepaskan seseorang kerana kita tahu jika Allah mengambil sesuatu, Dia telah siap memberi yang lebih baik.
😌 Kita harus melepaskan seseorang ketika saat-saat indah hanyalah tinggal masa lalu.
😌  Kita harus melepaskan seseorang kerana kepala kita berkata “tidak ada lagi  yang dapat dipertahankan”.
😌 Kegagalan tidak bererti kita tidak mencapai apa-apa, namun kita telah memahami sesuatu! Segala sesuatu ada waktunya, ada saat mempertahankan, ada saat melepaskan…!

“Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu yang memberatkan punggungmu? Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Kerana sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain dan hanya kepada Rabbmulah hendaknya kamu berharap”(QS.94:1-8)
Kadangkala Allah mempertemukan kita dengan orang yang tidak tepat sebelum mempertemukan kita dengan orang yang tepat supaya kita bersyukur akan belajar daripada kurniaNYA dan belajar daripadanya …

Jumat, 01 Juli 2016

πŸ’₯ KAJIAN PARENTING πŸ’₯




By  : Ibu Elly Risman
(Senior Psikolog dan Konsultan, UI)

Di Indonesia ...
Kita tidak tahu anak kita terlempar di bagian bumi Allah yang mana nanti ,  izinkan dia belajar menyelesaikan masalahnya sendiri .

Jangan memainkan semua peran, ya jadi ibu ,  ya jadi  koki,  ya jadi  tukang cuci . Ya jadi ayah , ya jadi tukang ledeng , ya jadi pengemudi .

Anda bukan anggota tim SAR ...
Anak anda tidak dalam keadaan bahaya .   Berhentilah memberikan bantuan bahkan ketika sinyal S.O.S nya tidak ada . Jangan mencoba untuk membantu dan memperbaiki semuanya .

 - Anak mengeluh sedikit karena itu puzzle tidak bisa nyambung menjadi satu , "Sini ... Ayah bantu . "

- Botol minum ditutup
 rapatnya sedikit susah ,  " Sini ... Mama saja " .

- Sepatu bertali lama di ikat , sekolah sudah hampir telat .. " Biar ayah aja deh yang kerjain " . 

- Kecipratan minyak sedikit
"Sudah sini, kentangnya Mama saja yang gorengin ".

Kapan anaknya bisa ... ?
Jangankan di luar negeri ....
Di Indonesia saja pembantu sudah semakin langka .

Kalau bala bantuan muncul tanpa adanya bencana ...
Apa yang terjadi ketika bencana benar 2 tiba ... ?

Berikan anak-anak kesempatan untuk menemukan solusi mereka sendiri .

Kemampuan menangani stress ...
Menyelesaikan masalah ,  dan mencari solusi itu keterampilan/skill  yang wajib di miliki .

Yang namanya keterampilan/skill, untuk bisa terampil ...
Ya harus di latih .
Kalau tanpa latihan ... 
Lalu di harapkan simsalabim mereka jadi bisa sendiri ... ??

Kemampuan menyelesaikan masalah dan bertahan dalam kesulitan tanpa menyerah bisa berdampak sampai puluhan tahun ke depan .

Bukan saja bisa membuat seseorang lulus sekolah tinggi ,
tapi juga lulus melewati ujian badai 2 pernikahan dan kehidupannya kelak .

Tampaknya sepele sekarang ...
Secara apalah  salahnya sih kita bantu anak ... ?

Tapi jika anda segera bergegas menyelamatkannya dari segala kesulitannya  ... 
Dia akan menjadi ringkih .. dan mudah layu .

Susah sedikit ... bantuan diminta .
Berantem sedikit ya sudah  lah .. cerai saja ...
Sakit sedikit ngeluhnya luar biasa ,
Masalah sedikit ....
Bisa jadi gila .

Kalau anda menghabiskan banyak waktu ... 
Perhatian dan uang untuk IQ nya ..
Habiskan hal yang sama untuk AQ nya juga.

AQ  ... ?
Apa itu ... ?
ADVERSITY QUETIONT

ADVERSITY QUETIONT menurut Paul G. Stoltz dalam bukunya yang  berjudul sama ...

Adalah kecerdasan menghadapi kesulitan atau hambatan dan kemampuan bertahan dalam berbagai kesulitan hidup dan tantangan yang dialami.

Bukannya kecerdasan ini yang  jadi lebih penting daripada IQ, untuk menghadapi masalah sehari-hari ?

Perasaan mampu melewati ujian juga luar biasa nikmatnya . 
Merasa bisa menyelesaikan masalah ,  mulai dari yang sederhana sampai yang sulit,
Membuat diri semakin percaya bahwa meminta tolong hanya dilakukan ketika kita benar 2 tidak lagi bisa .

Setelah di coba berkali-kali, berulang-ulang ,  tidak menyerah dalam waktu yang lama .

So izinkan anak anda melewati kesusahan ..

Tidak masalah anak mengalami sedikit luka , sedikit nangis , sedikit kecewa , sedikit telat dan sedikit kehujanan .

Akui kesulitan yang sedang dia hadapi.

Tahan lidah ,  tangan dan hati dari memberikan bantuan , 
Ajari menangani frustrasi .

Kalau anda selalu jadi ibu peri atau guardian angel ,  Apa yang terjadi jika anda tidak bernafas lagi esok hari .. ?

Bisa-bisa anak anda ikut mati .

Sulit memang untuk tidak mengintervensi ,
Ketika melihat anak sendiri susah ,  sakit dan sedih .

Apalagi dengan menjadi orangtua ,  insting pertama adalah melindungi ,
Jadi melatih AQ ini adalah ujian kita sendiri juga sebagai orangtua

Tapi sadarilah hidup penuh dengan ketidakenakan dan masalah akan selalu ada .

Dan mereka harus bisa bertahan .
Melewati hujan , badai , dan kesulitan ,
yang kadang tidak selalu bisa kita hindarkan.

" Permata hanyalah orang ... yang bisa melewati tekanan dengan sangat baik "


Semoga bermanfaat 😊

Sabtu, 21 Mei 2016

CARA AWAL MENDIDIK ANAK UNTUK TIDAK KORUPSI ?

🍁🍁Parenting with Elly Risman and family 🍁🍁


“Abisin makanannya, nanti mama kasih es krim deh”

“Kalau kamu bisa rangking 1, papa beliin sepeda yang kamu minta itu”

“Ayo.. mandi dulu.. nanti kita main ke playground depan”

“Setelah kamu hafal dulu juz 30, ayah janji kasih tab nya”

Nyogok.

Hal yang terlalu sering kita lakukan… tanpa sadar. Kita terus menerus meletakkan wortel di depan kelinci.. agar kelinci terus melompat. Apa yang terjadi ketika wortel tidak lagi ada?

Akhirnya.. anak makan, karena eskrim, bukan karena merasa lapar, atau untuk menjaga kesehatan tubuh. Anak belajar, bukan untuk pintar dan memahami materi.. tapi untuk bisa sepedaan dengan tetangga sebelah yang baru  pindah itu
Anak mandi bukan agar segar, bersih dan wangi, tapi murni karena dia mau main keluar rumah.
Setelah tab di tangan.. hafalan juz 30 nya? Nguap semua. Ayo di muraja’ah lagi hafalannya. Kalau aku muraja’ah, dpt apa?

Iming-iming akan terus bertambah. Kalau tidak dalam jumlah, dalam harga. Anak 3 tahun masih bisa di sogok sama eskrim dan permen untuk ngabisin makanannya.. ketika tanggung jawab sudah semakin berat, bayarannya juga semakin besar. Secara gak mungkin kan kalimatnya: ayo, kalau kamu menang lomba pidato itu, Abi kasih eskrim? Yang ada anaknya sinis tertawa.
Saling memberi hadiah ada hadist nya.. saya tau. Dan saya super duper setuju memberi reward atas usaha, kerja keras dan prestasi yang sudah anak lakukan. Saya Cuma menyarankan untuk tidak dijanjikan di depan. Karena tidak tahukah anda bahwa ada pula hadistnya tentang dilarangnya penyuapan?

Anak harus tau bahwa ada eskrim ataupun tidak..dia tetap harus makan.
Sepeda di belikan atau tidak, sekolah itu perlu, dan kalau dia muslim, menuntut ilmu menjadi sebuah kewajiban
Main ke luar atau tidak, kudu mandi eniwei, karena kalau gak gatel. Bau dan keringetan.
Dan jadi penghafal qur’an itu mulia, berpahala, tab jadi atau tidak di belikan
Kalau di janjikan di dpn, bayangkan saja kalau ternyata habis mandi.. hujan lebat. Jadi tidak bisa main ke playground di luar. Betapa kecewa?
Bayangkan binar matanya kalau dia rangking satu, terus tiba2 besoknya ayah pulang membawa sepeda? Atau setelah makan, tiba2 dapet eskrim sebagai pencuci mulutnya?
Yang paling sering kita dengar dlm 1,5bln ke dpn adalah: kalau kamu puasanya sebulan penuh.. mama/papa akan kasih…(isi sendiri)

Walaupun saya gak pernah kasih apa-apa untuk anak saya jika dia puasa sebulan penuh, saya mempersilahkan para orangtua memberikan hadiah atas usaha anak-anak itu. tapi please jgn di janjikan di awal. Kasih uang, hape, atau trip keliling dunia, sesuaikan saja dengan keadaan kantong masing2 keluarga, tapi kalau di sogok dari awal, puasanya murni untuk itu saja. Tanpa di sogok di depan saja, kalau 1x ramadhan di kasih hadiah, biasanya tahun depan nya ngarepin lg, dan gak mau dlm jumlah yang sama dengan tahun sebelumnya. Lalu apa yang terjadi? Ini mjd ‘wabah lebaran’, dimana si tante itu ngasihnya nggak sebanyak om ini. Karena biasa dapet yang merah, yang biru nggak mau lagi. Boro2 yang ungu.. idih.. cuih2.

Itukah kesan yang anda inginkan bagi anak anda ketika hari raya tiba? Boro2 maaf2an dan kembali fitri,  anak akan silaturrahmi murni karena di akhir hari bergelimang rupiah.

Saya tekankan lagi, karena biasanya bakal banyak yang salah paham. Saya tidak anti dengan memberi hadiah, saya hanya tidak mau anak-anak melakukan sesuatu dengan niat yang salah. Apa saja, tidak hanya puasa.

Kalau anak saya tidak mau makan? Ya sudah. Berarti dia sedang tidak lapar. Atau porsinya saat itu terlalu besar. Bisa dihabiskan lain waktu. Atau jadi pelajaran agar tidak mengambil porsi sebesar itu. sedikit2 dulu. Kalau makanannya habis dan mau saya kasih eskrim or permen setelah itu.. suka-suka saya. Toh kalau saya tiba2 berubah pikiran, tidak terjanjikan sebelumnya. Karena tidak berharap, anak pun tidak kecewa.

Kalau saya mau anak menghafal sebuah surat, saya harus hafal surat itu terlebih dahulu. Atau minimal berlomba2 siapa yang bisa hafal duluan. Kalau dia menang (secara otak saya Pentium 2, dia Pentium 9) gak masalah kalau saya mau memberinya roller blade yang sudah lama dia idam2kan.

Umumnya, saya berikan pilihan sebagai prasyarat. Misalnya saya harus menjemput abangnya sekolah dan saya mau si tengah tidur siang. Saya kasih pilihan: kalau mau ikut jemput abang, kamu harus tidur siang dulu. Kalau tidak mau tidur siang..tidak apa. Tidak ada yang memaksa. Cuma jadi tidak bisa ikut jemput abang. Kamu bisa stay di rumah sama mbak. Jadi dia akan memilih untuk tidur apa tidak. Seberapa besar keinginannya untuk tidur atau tidak. Dia bisa menimbang2 kengantukan dirinya. Sebanding tidak dengan trip menjemput abangnya? Jadi ada hari2 yang dia memutuskan untuk tidur siang, dan ada hari2 yang dia tidak mau. Kalau tidak mau, tidak apa. Tidak ada hukuman. Orang gak ngantuk kok di paksa tidur. Nggak masuk akal. Anda mau di paksa?

Kecilnya eskrim, permen dan sepeda. Besarnya? “Kalau bapak menangkan saya tender ini, bapak mendapatkan 20M.” Familiar?

Pantas sajalah korupsi merajalela di negeri ini. Mungkin mereka dulu waktu kecil selalu diiming2i. di janjikan hadiah sebelum pekerjaannya dilakukan. Di sogok dulu, baru proyeknya jalan.

Kalau dulu begitu kita dibesarkan, maklumi sajalah. Jaman orangtua kita mjd orangtua, ilmu parenting belum sebegininya. Tapi masa kita mau mengulang kesalahan lama, yang bisa merusak mental anak-anak kita juga?

Mengasuh itu nggak bisa Cuma diliat pada kejadian saat itu saja. Harus dipertimbangkan efek jangka panjangnya. Cara yang salah akan membentuk masa depan bukan hanya anak, tapi cucu kita juga. Karena besar kemungkinan mereka akan membesarkan anak2nya dengan cara kita mengasuhnya.

Harapan dari artikel ini sebetulnya sederhana, 20th ke depan, tidak perlu ada lagi KPK di Indonesia :)

- Sarra Risman

Kamis, 19 Mei 2016

Mengapa pada saat ada petir kilatnya muncul lebih dahulu daripada bunyi gunturnya ?




Mengapa pada saat ada petir kilatnya muncul lebih dahulu daripada bunyi gunturnya ?

Well.. pertanyaan ini muncul saat ibu saya ngajar les anak SMP. 
Anak ini duduk dikelas 2 SMP. Saat les tiba -tiba turun hujan , mereka melihat ke jendela kemudian beberapa saat setelah hujan lebat petir mulai bersautan. Lalu muncullah pertanyaan :
Bu.. Kenapa sih pas ada petir itu kilatnya dulu muncul baru bunyinya belakangan ?

Kilat dan cahaya petir sebenarnya muncul bersamaan, namun kita selalu melihat petirnya dagulubaru bnyi gunturnya.
petir adalaha salah satu bentuk cahaya. Dalam ruang hampa cahaya memliki kecepatan lebih dari 1000 kali lipat lebih cepat dari petir. Karena itulah ketika petir terjadi kita lebih dahulu melihat cahayanya baru kemudian bunyinya. 

Semoga bermanfaat.... 

Mengapa awan mengikuti kita ?




Mengapa awan mengikuti kita ?

Ini adalah sedikit penjelasan untuk menjawab pertanyaan diaatas.Ini adalah pertanyaan murid saya di grade one pada saat morning season di sekolah. Pertanyaan ini adalah pengalamannya ketika berjalan menuju mobil jemputannya di parkiran lusa saat pulang sekolah.

Ini mungkin bisa menjadi salah satu jawabannya. Awan adalah titik- titik air yang terdapat di atmosfer dan dapat dilihat oleh mata. Awan berada jauh diatas kita dan dapat bergerak karena terbawa hembusan angin.
ukuran awan yang sebenarnya jauh lebih besa daripada yang kita lihat, awan terlihat lebih kecil karena jaraknya yang sangat jauh. ketika kita berjalan, jarak tempuh kita biasanya jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan ukuran awan, sehingga awan sebenarnya masih berada diatas kita dan terlihat seolah -olah mengikuti kita.

 Semoga bermanfaat ....

Rabu, 18 Mei 2016

7 Rahasia Mendidik anak

7 Rahasia Mendidik Anak.

1. Jika melihat anakmu menangis, jangan buang waktu untuk mendiamkannya. Coba tunjuk burung atau awan di atas langit agar ia melihatnya, ia akan terdiam. Karena psikologis manusia saat menangis, adalah menunduk.

2. Jika ingin anak-anakmu berhenti bermain, jangan berkata: “Ayo, sudah mainnya, stop sekarang!”. Tapi katakan kepada mereka: “Mainnya 5 menit lagi yaaa”. Kemudian ingatkan kembali: “Dua menit lagi yaaa”. Kemudian barulah katakan: “Ayo, waktu main sudah habis”. Mereka akan berhenti bermain.

3. Jika engkau berada di hadapan sekumpulan anak-anak dalam sebuah tempat, yang mereka berisik dan gaduh, dan engkau ingin memperingatkan mereka, maka katakanlah: “Ayoo.. Siapa yang mau mendengar cerita saya, angkat tangannya..”. Salah seorang akan mengangkat tangan, kemudian disusul dengan anak-anak yang lain, dan semuanya akan diam.

4. Katakan kepada anak-anak menjelang tidur: “Ayo tidur sayang.. besok pagi kan kita sholat subuh”, maka perhatian mereka akan selalu ke akhirat. Jangan berkata: “Ayo tidur, besok kan sekolah”, akhirnya mereka tidak sholat subuh karena perhatiannya adalah dunia.

5. Nikmati masa kecil anak-anakmu, karena waktu akan berlalu sangat cepat. Kepolosan dan kekanak-kanakan mereka tidak akan lama, ia akan menjadi kenangan. Bermainlah bersama mereka, tertawalah bersama mereka, becandalah bersama mereka. Jadilah anak kecil saat bersama mereka, ajarkan mereka dengan cara yang menyenangkan sambil bermain.

6. Tinggalkan HP sesaat kalau bisa, dan matikan juga TV. Jika ada teman yang menelpon, katakan: “Maaf saaay, saat ini aku sedang sibuk mendampingi anak-anak”. Semua ini tidak menyebabkan jatuhnya wibawamu, atau hilangnya kepribadianmu. Orang yang bijaksana tahu bagaimana cara menyeimbangkan segala sesuatu dan menguasai pendidikan anak.

7. Selain itu, jangan lupa berdoa dan bermohon kepada Allah, agar anak-anak kita menjadi perhiasan yang menyenangkan, baik di dunia maupun di akhirat.

Semoga bermanfaat 😊

Apply pramugari reguler GI


Holaaa...
it's my first time buat apply di GI, awalnya cuma coba-coba aja karna gue juga waktu itu baru slesei kuliah...
cuma masi rada bingung aja tujuan selesei kuliah kemana. waktu itu gue sering banget buka medsos karna udah gda lagi kegiatan kuliah. gue mulai buka situs loker gitu, hampir tiap hari kalo gda kegiatan gue nyempetin buka deh situs loker. beberapa gue apply di perusahaan bonafit via email ada beberapa panggilan buat interview cuma lumayan jauh kadang gue ambil tuh kesempatan.
lama-lama ngerasa bosen juga dengan kerjaan yang sekarang. pas buka -buka tuh situs loker ternyata eh ternyata... GI lagi buka pendaftaran "pramugari reguler" hemm.. berhubung pramugari cita-cita gue pas TK jadi gue nyoba lah buat apply kesana.
Pas pertama masuk ke web officialnya ternyata harus buat akun khusus gitu buat apply. Hemm.. it's okey lah... mau ga mau... akhirnya pun buat deh tuh akun...
huft... awalnya rada males sih.. karna ngira awalnya ribet begini. well setelah gue punya akan gue masih harus ngisi idenditas gue... gue mesti upload beberapa berkas.. hemm fotocopy ijasah terakhir dan lain-lainnya... foto up toe yang formal juga harus diupload huft...
okey.. inaf.. akun gue semua beres deh ! setelah  itu gue apply di web official nya GI..
setelah beberapa hari gue dapet  email balesan dari GI nya yang pertama..
next setelah gue update resume gue ada balesan lagi dehh..

kemudian gue dapet lagi balesan nya yang ketiga ni
ternyata eh ternyata gue masuk qualifikasi pramugari reguler nihh  no tes 0136 ... hihi.. agak sedikit memerah muka gue pas baca ... hehe.. dan ngarep banget buat dapet email selanjutnya...
wihhh bak gayung bersambut....
tonenot nenotttt ... tunenot nenot........ (bunyilah hape gue)
wowww .... amazing....
gue sempet percaya ga percaya gitu pas baca email...
hihi ... ini beneran ga sih ???
sempet ngangka kalo ini penipuan atau beneran gitu...
eh gue coba cek telvon langsung ke Panitia Recruitment  GI nya dan ternyata bener
wowww...

Alhamdulilah gue dikasi kesempatan buat ikut tes seleksi tahap awal... Praise to be Allah...